Alfi memasuki apartemen dengan tergesa. Wajahnya khawatir dan matanya memindai setiap sudut apartemen dengan tajam. Langkahnya membawa Alfi memasuki kamar dan menemukan ranjang kosong yang masih berantakan.
Suara gemericik air dari dalam kamar mandi membuat Alfi seketika lemas dan terduduk. Sial. Dia terlalu berlebihan memikirkan sesuatu yang tidak-tidak akan terjadi pada Viona.
Alfi meraih ponsel dari saku celananya dan memilih memesan makanan saja. Urat malasnya berbisik untuk tidak ke mana-mana dan memilih di apartemen saja.
Suara pintu kamar mandi yang terbuka membuat Alfi mengangkat pandangannya. Di sana, Viona berdiri dengan canggung menatap Alfi yang tidak terduga kedatangannya. Kalau tahu Alfi akan pulang secepat ini, Viona akan memakai pakaian di dalam kamar mandi saja. Tidak akan keluar dengan lilitan handuk pendek seperti sekarang.