"Dek, kenapa?" tanya Alif sambil memeluk pinggang gadis itu.
"Rara mau pulang," ujar Rara pelan sambil membalikkan badan tapi ditahan oleh Alif.
"Ada yang sakit? Kenapa?" Alif sungguh khawatir.
"Ada Ayah."
Alif lantas refleks melarikan pandangannya ke seluruh isi restoran. Benar, ada pria tua itu di sana. Sialan. Alif rasanya ingin ke sana dan menghajar wajah yang kini tertawa bersama satu wanita dan satu perempuan. Alif yakin itu pasti keluarga baru ayah Rara.
"Rara mau pulang," ulang gadis itu sambil meremas lengan Alif.
"Iya, ayo," ujar Alif dan mulai membalikkan badan untuk membawa Rara pergi dari sana.
Mereka kembali ke mobil. Rara diam dan memejamkan mata. Alif tahu gadis itu sedang menahan diri untuk tidak menangis. Gadisnya sedang berusaha kuat.
"Jangan ditahan. Lepasin kalo kamu ngerasa sesak," ucap Alif sambil mengelus puncak kepala Rara.