Alif ikut tersenyum meski matanya terpejam saat mendengar derai tawa lepas dari gadis yang ia cintai. Alif selalu merapalkan doa kalau dia akan menjadikan Rara perempuan yang paling bahagia di dunia.
Rara tertawa bersama Syabil dan Deana di ruang tengah. Sedangkan Alif sudah melipir ke kamarnya. Lelaki itu mengambil waktu untuk tidur siang sementara kekasihnya berbaur dengan dua wanita di bawah sana.
"Tante nggak tahu harus ngomong gimana lagi. Intinya, Tante bahagia karena Alif mendapatkan gadis baik seperti Rara." Syabil mengelus punggung tangan Rara yang ia pegang.
Rara tersenyum lembut. Matanya berair karena sisa tawa dari lelucon yang Deana utarakan.
"Rara yang sangat beruntung bisa kenal dan jadi bagian dari hidup Bang Alif. Dari Abang, Rara belajar banyak hal. Dari Abang juga, Rara mendapatkan apa yang nggak pernah dapatkan dari sosok pelindung."