"Bang...." Rara meremas rambut Alif. Lelaki itu masih saja mencecap bibirnya. Bahkan Alif sesekali akan bergantian mencecap bibir lalu turun ke leher jenjang Rara.
Kegiatan Alif terhenti saat pintu kamar Rara diketuk dan suara bi Nani memanggil dari luar. Rara memberikan wajah memperingati kepada Alif saat lelaki itu sama sekali tidak berniat beranjak dari posisinya menindih tubuh Rara.
"Non, ini cemilan sama minuman buat den Alif."
"Iya, Bi, bentar," sahut Rara sambil mendorong Alif hingga lelaki itu bergeser ke samping dan terbaring sambil menatap Rara yang kini berjalan susah payah ke arah pintu.
"Non mau apa-apa panggil. Bibi nggak ada kerjaan, Non," ujar bi Nani menatap anak majikannya.
Rara tersenyum dengan mata sembabnya dan mengangguk. "Bibi istirahat aja. Rara nggak butuh apa-apa kok."