"Oh, shit! My favorite!"
Darka segera meraup habis sebelah payudara Tia yang semakin berisi. Semakin kenyal dan semakin membuat Darka terangsang hanya karena melihatnya saja.
"Aku suka."
Darka bergantian untuk menghisap payudara Tia. Tia hanya bisa mendesah dan mendongak saat bibir Darka naik ke atas untuk mencecap lehernya.
Lengan Tia melingkar di leher Darka dan sesekali akan menjambak rambut hitam suaminya.
"Enakhhh...aaahh....abanghhh..."
"Ya, Sayang, mendesahlah..."
Tia menekan kepala Darka saat gigi Darka menggigit gemas puncak payudaranya. Antara sakit dan ngilu. Tapi enak.
"Aahh...banghhh...."
Tia menggerakkan pinggulnya pelan untuk menggoda milik Darka yang kini tepat berada di depan kewanitaannya. Meskipun keduanya masih terhalang oleh penutup masing-masing, tapi tidak mengurangi sedikitpun kenikmatan dari gesekan satu sama lain.