Darka sejak tadi tidak bisa diam. Yang dilakukan lelaki itu adalah berjalan mondar mandir seperti setrikaan. Sedangkan Desi duduk menyandar di kursi tunggu.
Terlihat jelas kekhawatiran dari wajah keduanya. Hanya saja mereka tidak mengungkapkannya.
Pintu IGD terbuka dan Darka serta Desi segera mendekat ke arah dokter yang baru saja keluar dari sana.
"Dok, gimana keadaan istri saya?" Tanya Darka tidak sabar.
"Istri bapak baik-baik saja. Hanya kelelahan dan sedikit tertekan. Saya harap pasien istirahat total sehari penuh. Dan saya harap pasien tidak banyak pikiran dulu, ingat juga janinnya."
Darka dan Desi mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Dokter berlalu meninggalkan mereka. Keduanya bersyukur lega karena keadaan Tia tidak serius.
Jantung Darka sudah bisa berdetak dengan normal. Tidak seperti beberapa menit lalu.
"Eh? Janin?"
Sial. Jantung Darka kembali berulah. "Hm, iya, Bu, Tia sedang hamil. Kami juga baru tahu belum lama."