"Kamu habis tidur sama perempuan?"
Darka berdecak. Dirinya lelah dan sekarang dituduh macam-macam?
Yang benar saja.
"Nggak usah nyari perkara deh. Aku capek. Nggak mau ribut. Kenapa sih?"
"Ini... bekas lipstik siapa?"
Darka melihat bagian yang Tia tunjukkan. Benar. Ada bekas lipstik. Tapi demi apapun, Darka sama sekali tidak ingat itu datang dari mana.
Darka mengacak rambutnya karena kesal. Dia butuh tidur sekarang karena besok harus berangkat pagi untuk kembali ke lapangan. Ada beberapa insiden yang tadi menjadi kendali.
"Aku nggak tahu."
Darka berbalik dan berjalan menuju shower lalu mengguyur tubuhnya. Desah lega terdengar dari mulut Darka saat air dingin menyentuh seluruh kulitnya.
Tia melepampar kemeja Darka ke dalam keranjang dan keluar dari kamar mandi. Matanya berkaca-kaca menahan tangis yang siap meledak kalau dia masih memperhatikan Darka.