Hari sudah mendekati jam makan siang saat Darka tiba di kantor bersama Tia. Istrinya tidak mau kembali ke rumah. Tia ingin mengikuti Darka bekerja sehari ini.
Mereka juga belum memberitahukan kabar bahagia tersebut kepada keluarga besar Darka ataupun Desi.
Tia ingin mereka tahu saat acara pernikahan nanti saja. Hanya tersisa sepuluh hari lagi untuk menjelang pesta pernikahan mereka. Sedangkan pesta ulang tahun hotel Pino akan diadakan lima hari lagi.
"Aku aneh ya, bang?" Tanya Tia pada Darka saat mereka sudah memasuki lift.
Darka menatap istrinya dari atas hingga bawah dan menggeleng.
"Terus kenapa mereka lihatin aku kayak gitu?"
Darka memeluk pinggan Tia dan tersenyum. Wajahnya mendekat ke Tia dan satu kecupan mendarat di kening sang istri.
"Karena aku nggak pernah bawa perempuan ke kantor. Ini perdana."
Tia memandang Darka dengan kening berkerut. Antara ragu dan kaget.
"Seorang bapak Darka Bagaskara? Masa sih?"