"Aahh..."
Darka memainkan lidahnya di puncak payudara Tia yang masih berada di balik bajunya. Karena basah, jelas saja bajunya menempel ke payudaranya sehingga sensasi geli dan nikmat itu bersatu.
"Desahnya pelan-pelan," bisik Darka sebelum meraup rakus payudara Tia bergantian.
Tia meraih gelas susu di meja sebelah ranjang dan memberikan kepada Darka setelah ia teguk sedikit.
"Habisin dulu susu ini, udah nggak panas kok."
Darka menurut dan segera meneguk habis susu yang Tia sodorkan ke bibirnya.
Tia kembali meletakkan gelas ke atas meja, sedangkan Darka kembali meraup payudara Tia.
Decapan rakus lelaki itu membuat Tia memejamkan mata. Entah kenapa setiap melihat Darka mengemut rakus payudaranya membuat Tia semakin bergairah dan merasa dirinya begitu diinginkan.
"Buka aja, risih..." Tia menarik lepas baju yang dia kenakan karena merasa risih. Lagipula dia lebih suka mulut Darka langsung bertemu dengan kulit payudaranya.