"Jalang! Gue perkosa juga lo di sini."
Heru menepikan mobil dan melepaskan sabuk pengamannya. Heru membuka paksa gaun Tia yang memang berlengan pendek.
Tia meronta sekuat tenaga namun kalah karena Heru lebih memiliki tenaga yang kuat.
Heru menarik sebelah kaki Tia membuat gadis itu menjerit karena tidak terima Heru meraba betis dan pahanya.
"JANGAN! JANGAN!"
Andai saja tangan Tia tidak terikat, mungkin gadis itu bisa melawan lebih brutal lagi. Tapi keadaannya sekarang sangat tidak menguntungkan. Heru dengan kuat mengikat kedua tangan Tia di depan tubuh gadis itu sehingga Tia meronta sebisa mungkin pun tidak akan membantu banyak.
Heru tertawa puas melihat Tia yang histeris karena ketakutan. Baru saja diraba tapi gadis itu sudah kesetanan seperti ini.
"Apa... lo masih perawan?"