"Kamu konsumsi narkoba ya?" Tanya Darka saat bibir mereka terlepas.
Tia melotot garang membuat Darka cengengesan. "Habisnya kamu bikin candu."
Blush.
Sialan.
Darka sukses membuat Tia memerah dari wajah, telinga hingga lehernya.
"Apasih!"
Darka tersenyum geli dan mengecup bibir Tia lama. Tidak ada lumatan. Hanya tempelan bibir saja. Tapi itu cukup untuk membuktikan kepada Darka kalau Tia benar-benar miliknya karena gadis itu tersenyum. Dan bagi Tia sikap Darka tersebut juga cukup untuk membuktikan kalau Darka benar-benar nyata saat ini.
Tia bahagia.
Darka bahagia.
Mereka bahagia.
Tapi...
"DEK!"
Oh, shit!
Tia mendorong tubuh Darka secara spontan saat mendengar suara Deana.
Tia memalingkan wajahnya menghadap sandaran sofa. Dia malu, sungguh.
"Kok balik lagi?" Tanya Darka menatap sebal pada Deana.
Deana melotot dan bersedekap dada di dekat pintu kamar inap sang adik.