Darka memasuki kamar dan melihat Tia sudah bangun. Gadis itu duduk menyandar di kepala ranjang dengan pandangan mata ke arah jendela.
"Ti?"
Tia menoleh. Matanya memandang Darka dengan kosong.
"Makan dulu."
Tia kembali memalingkan wajah ke jendela. "Nggak lapar. Gue mau pulang."
Dark duduk di dekat Tia. Nampan Darka taruh di atas nakas. Lelaki itu meraih tangan Tia dan mengelusnya.
"Gue bakal tanggung jawab. Jangan khawatir."
Tia menarik tangannya membuat Darka mengutuk diri di dalam hati.
"Nggak usah, Ka, lo nggak salah. Gue yang harusnya minta maaf karena udah libatin lo ke dalam masalah gue. Kalau bukan karena gue, keluarga lo nggak bakal marah dan malu kayak gini."
Darka menggeleng. "Lo salah paham. Mommy emang marah, kak Nana juga. Tapi bukan sama lo. Mereka marah karena gue udah ngerusak anak gadis orang. Dan gue bakal tanggung jawab."