"Nggak lucu, Darka! Plis! Gue beneran mau mati ini. Gimana kalau Tante Cecil nampar gue? Gimana kalau Tante Cecil maki-maki gue? Tante Cecil pasti berpikir gue...."
Ucapan Tia terhenti karena Darka langsung membungkam bibirnya.
"Ssttt... Tenang, gue yang bakal jelasin. Jangan panik." Darka berbisik pelan di depan bibir Tia.
"Tapi gue takut..." Tia mencicit pelan dengan air mata yang siap tumpah.
Astaga. Darka baru tahu kalau melihat sisi Tia yang menggemaskan seperti ini membuatnya tidak ingin berjauhan dengan gadis di depannya ini.
Tia mengejerjap dan air matanya meleleh membasahi pipi. Darka mengusap air mata gadis itu dan mengecup kelopak matanya yang tertutup.ย
"Maaf," bisik Darka pelan membuat Tia membuka mata menatap lelaki di depannya.
"Gue bakal tanggung jawab," ujar Darka mantap dengan tatapan serius yang dia berikan kepada Tia.