Darka meraih ponsel saat rapat dengan para dewan direksi selesai. Darka mendengkus saat mengecek ponselnya bahwa tidak ada satupun pesan atau panggilan masuk dari Tia. Darka pikir Tia akan menghubunginya saat tahu Darka mengirimkan uang 500 juta lagi ke rekening gadis itu.
Bukan bermaksud gimana, Darka hanya ingin gadis itu menikmati hari-harinya. Darka bukan lelaki bodoh. Darka lebih dulu mencari tahu seluk beluk keluarga Tia.
Dan jelas saja itu semakin membuat rasa bersalahnya menguat karena sudah merusak masa depan gadis itu.
Darka juga tahu uang 500 juta di awal itu bukan untuk dinikmati Tia. Melainkan untuk membayar hutang kepada Gracia.
Oh, sial. Mengingat nama Gracia, Darka segera melirik jam di pergelangan tangannya.
Pukul 11.15 WIB. Darka berdecak karena harus pergi ke Dark's Resto siang ini. Padahal dia ingin makan siang di rumah orangtuanya.