Darka dengan tidak sabar mendorong habis juniornya agar terbenam penuh ke dalam milik Tia.
Gadis itu menjerit kesakitan membuat Darka terbujur kaku saat juniornya menembus sesuatu yang belum pernah dia rasakan dengan perempuan lain.
"SHIT! LO PERAWAN?!"
Tia menangis. Lelehan air mata yang menetes di sela sudut matanya membuat Darka memaki dirinya sendiri.
Sial. Sudah kepalang tanggung. Gerak atau enggak pun tetap saja junior Darka sudah merusak selaput darah gadis di bawahnya.
Darka menunduk mengecup mata Tia yang terpejam kuat menahan sengatan sesak di bawah sana.
"Gue bakal pelan. Tahan sedikit."
Darka mencium bibir Tia dengan lembut agar mengalihkan sedikit rasa sakit di bawah sana.
Kalau tahu Tia masih perawan, Darka akan sangat hati-hati memasukinya. Sial. Darka kira Tia sama seperti perempuan yang dia kenal.
Lalu kenapa gadis itu berani memasuki kelab malam untuk menjual diri?