Tiga tahun berlalu.
***
Aelli menghela napas dan duduk di atas kloset sambil melempar benda kecil yang sejak tadi dipegangnya.
Negatif.
Dirinya masih belum hamil juga. Ini sudah tiga tahun berlalu. Bahkan anak Aella sudah bisa berjalan dan kini kembarannya itu tengah hamil anak ke-dua. Tanpa terasa air mata Aelli menetes membasahi pipinya.
"Dosa apa yang pernah aku perbuat, Tuhan? Sampai aku tidak dipercayakan untuk menjadi seorang ibu?"
Aelli terisak. Aella sudah bahagia dengan keluarga kecilnya. Hanya dirinya yang belum merasakan apa-apa tentang kehamilan. Melahirkan dan membesarkan seorang anak.
Aelli mengusap kasar air matanya dan berdiri untuk membasuh wajahnya yang terlihat berantakan saat mendengar suara suaminya memanggil dari dalam kamar.
Keanu tidak boleh melihatnya seperti ini. Lelaki itu pasti akan ikut sedih dan itu akan semakin membuat hati Aelli hancur nanti.
"Yang?"