["Ya, Ken? Kenapa, nak? Aella udah bangun? Mommy mau ketemu, boleh? Mommy udah masak banyak makanan kesukaan kalian. Ada ayam bumbu rempah kesukaan Aella, ada ayam kecap juga. Ada sayur dan campuran bakso. Ada perkedel juga. Aella mau apa? Bilang aja."]
Aella yang mendengar rentetan kata dari Cecil seketika berkaca-kaca. Dia sangat merindukan Cecil. Gadis itu ingin sekali memeluk Cecil dan bermanja-manja dengannya.
"M-mom..."
Suara Aella sudah bergetar. Kenzo tahu istrinya sangat butuh sosok Cecil saat ini. Apalagi hormon ibu hamil mudah sekali terbawa suasana. Lihatlah, Aella sudah sesenggukan di pelukan Kenzo saat ini.
["Dek? Kenapa nangis, Sayang? Mau apa? Mommy bawain. Bilang aja."]
"Kangen."
Cecil terdiam di seberang sana. Tak lama suara isakan juga terdengar membuat Kenzo menghela napas dan menenangkan sang istri.
"Ingat dedeknya, Sayang," bisik Kenzo sambil mencium puncak kepala Aella.
["Maafin mommy, dek."]
