Aella menggerakkan jemarinya perlahan dan merasakan seseorang menggenggam lembut tangannya.
Mata Aella perlahan terbuka dan menyesuaikan cahaya yang ada di sekitarnya.
"Pusing," keluhnya saat matanya tidak bisa fokus menatap ke satu titik karena semua tampak berputar.
"Sayang," suara Kenzo di dekatnya dan elusan lembut di keningnya membuat Aella merasa aman.
"Mas, aku di mana?" Tanyanya kembali memejamkan mata.
"Rumah sakit." Kenzo mencium kening Aella dengan sayang.
"Aku kenapa?"
Istri Kenzo itu masih belum sepenuhnya sadar akan apa yang terjadi.
"Pendarahan," ucap Kenzo pelan seperti berbisik.
Aella refleks memegang kepalanya yang kini terasa semakin pusing saat adegan beberapa saat yang lalu berputar diotaknya.
Rumah Bara. Dapur. Kamar Aelli. Deana. Pecahan kaca dan pingsan.
Okez Aella ingat semuanya. Seketika tangannya meraba perut ratanya dengan bergetar.
"Apa kita..."