Aella tertawa bahagia bersama bunda Sela dan papa Dominic. Kenzo sudah geleng-geleng kepala.
Tawa semuanya seketika lenyap saat kedua saudara kembar Kenzo tiba-tiba berdiri dengan mendorong kursi cukup kencang ke belakang lalu mereka pergi begitu saja.
Aella mengerjap. Rasa canggung langsung menyerang suasana di meja makan.
Untuk menelan ludah saja rasanya Aella berat sekali. Seperti ingin menelan pecahan kaca.
"Ehem, La, maaf ya, mereka emang kadang gitu. Suka nggak sopan. Ayo makan lagi."
Bunda Sela seolah berusaha untuk mencairkan suasana. Aella tersenyum dan mengangguk. Gadis itu mencoba untuk menoleh kepada Kenzo di sampingnya. Rahang lelaki itu keras seperti menahan amarah dan kekesalan.
Aella jadi takut untuk sekedar menyentuh lengannya saja.
Menghela napas, Aella mulai menyuap makanan di piringnya ke dalam mulut sedikit demi sedikit.
