Aella sedang mengerjakan tugas kampus saat pintu kamarnya diketuk dari luar. Gadis itu beranjak dari duduknya di kursi belajar untuk membuka pintu yang memang sengaja dikuncinya. Takut direcoki oleh si bandel Ayana, keponakannya.
"Kenapa, kak?"
Deana berdiri di depan pintu kamarnya sambil menggendong Prilia, putrinya.
"Titip Lia bentar. Kakak mau anter file kantor bang Pino yang ketinggalan."
Tanpa sempat protes, si gembul Lia sudah memeluk erat lehernya dan Deana sudah pergi secepat kilat.
"Astaga. Ini gimana caranya aku bikin tugas coba?"
Aella menggerutu namun tak urung tersenyum geli kala Lia memandangnya dengan mata mengerjap beberapa kali.
"Apa?" Tanya Aella membesarkan matanya menatap Lia berharap bocah kecil itu takut.
Bukannya takut, Lia malah tertawa sambil menampar pipi Aella membuat gadis itu terpekik kaget.
"Perih, dek. Astaga, ngalahin Aya nih tenaganya."