Deana mendesah lega saat tubuhnya berbaring di atas ranjang di kamarnya. Deana melebarkan kedua tangannya dan mengelus lembut selimut yang tengah dia tindih.
"Kangen kamar. Padahal baru sehari ditinggal." keluhnya.
Pino yang baru saja keluar dari kamar mandi terkekeh dan berjalan ke arah pintu lalu menguncinya.
"Kok dikunci?" tanya Deana heran saat mendengar bunyi kunci kamar yang diputar.
"Nggak papa. Biar aman. Kan di bawah lagi rame."
Semua anggota keluarga sedang berkumpul. Kedua orangtua Syabil, paman bibi dan sepupu Pino. Ada Iko Angela juga dan dokter Vivi serta dokter Haris.
"Mommy emang gitu. Padahal aku udah baik-baik aja. Entah apa maksudnya ngajak semuanya kumpul."
Deana beranjak duduk di tepian ranjang. Matanya melihat Pino yang tengah membuka pakaian yang melekat di tubuh pria itu lalu melemparkannya ke atas sofa. Yang tersisa di tubuh Pino hanya bokser ketat yang membalut junior kesayangan Deana.