Deana geleng-geleng kepala namun tak urung ikut berdiri bersama Pino dan melangkah mendekati meja di mana Bara, Cecil dan paman bibi Pino berada untuk berpamitan. Entah kapan mereka berkumpul bersama seperti ini.
Deana menyalami paman dan bibi Pino kemudian beralih menatap kedua orangtuanya.
"Dad, Mom, aku sama bang Pino ke atas ya."
Bara mengangguk. "Istirahat aja nggak papa. Acara juga udah usai. Ini yang lain juga mau pamit."
Deana mengangguk. Setelah berbasa-basi sebentar, Deana dan Pino segera berlalu menuju lift untuk ke lantai 20.
Beberapa menit kemudian keduanya sudah berada di depan pintu kamar Pino. Pino segera membuka pintu kamar setelah memasukkan kode dan suasana gelap menyambut kedatangan mereka.
Pino meraba dinding di sebelah pintu untuk mencari saklar lampu. Sedangkan Deana mengikuti insting nya saja melangkah mendekat di mama ranjang berada.
