Deana meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. Sial. Pino benar-benar menggarap habis tubuh dan tenaganya.
"Bang, bangun. Udah jam 7 ini."
Tadi malam selesai makan malam, Deana kembali digarap oleh Pino dengan buas. Deana yang sudah terbiasa hanya menikmati dengan pasrah hentakan-hentakan suaminya.
Tapi pagi ini Deana tidak bisa bangun telat karena suaminya ada rapat penting di hotel. Makanya Deana sudah menyiapkan alarm pukul 6 pagi. Tapi masih saja molor dan bangun jam 7.
Deana kembali membangun Pino. Di guncangnya pelan bahu Pino. Tetap saja pria itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan bangun.
Deana berdecak. Dirinya yang digarap habis, malah Pino yang tepar.
"Abang, katanya ada rapat jam 9. Ini udah jam 7 loh."
Pino hanya berdeham pelan. Tangannya meraba-raba kasur di tempat Deana berbaring. Kosong. Karena gadis itu sudah duduk.
Pino membuka mata perlahan dan menyipit karena cahaya silau dari jendela kamar.