"Kak, itu lehernya alergi ya?" tanya Aella dengan pandangan yang terfokus pada leher jenjang Deana.
Deana tidak sengaja menyingkap rambutnya ke samping sehingga terlihat bekas-bekas merah yang sengaja dia sembunyikan sejak tadi.
Pino berdehem dan mengode Deana melalui tatapan mata. Deana yang paham segera menutupi kembali lehernya.
"Oh, ini, digigit serangga."
Kening Aella berkerut. Sedangkan Aelli menyipitkan mata sambil pura-pura terbatuk.
"Ayo, La, berangkat. Udah mau jam 7."
Aelli berdiri sambil melirik Deana dengan kedua alis yang saling naik turun untuk menggoda sang kakak.
Deana melotot dan Aelli terbahak membuat Aella memandang kembarannya dengan bingung.
Aelli segera menarik lengan Aella untuk meninggalkan dapur setelah mencium tangan Cecil dan pamit pada Pino.
"Dasar." desis Deana memandang punggung adiknya menghilang dibalik pintu dapur bersama Cecil dan Darka.
Eh? Darka?
"Dek, es krimnya.... ADEK!"