Pino semakin mendorong perlahan miliknya dan...
"Aaarrkkkhhh... sakit, abang!"
Pino mengecup bibir Deana dengan lembut. Menggoda lidah Deana dengan lidahnya agar istrinya itu sedikit teralihkan dari rasa sakit di bawah sana.
Deana kembali mendesah dan tangannya meremas seprai. Satu tangan Pino menahan bobo tubuhnya, satu tangan lagi meremas dengan lembut sebelah payudara Deana.
Pino menggerakkan pelan pinggulnya untuk masuk semakin dalam. Deana membelalak saat rasa asing itu menyengat intinya.
Sudut matanya berair karena rasa sakit dan perih di intinya seperti dibelah dua oleh benda tumpul itu.
"Abanghhh... Hiks...."
Pino diam sebentar di bawah sana. Tautan bibir mereka yang sempat terlepas kembali dia satukan.
Pino menghisap bibir dan lidah Deana membuat gadis itu memejamkan mata. Di bawah sana masih dapat Pino rasakan bahwa Deana belum rileks.