"Kelakuan lo nggak usah diumbar dong. Malu kalo ada yang denger." ujar Deana memandang jijik pada lawan bicaranya.
Reta, senior Deana di kampus membelalak tidak percaya pada omongan gadis di depannya.
Reta mengepalkan tangannya. "Lo nggak usah belagu, bitch! Gue tahu lo cuma simpanan dan gaya lo selangit aja."
Deana mencibir dan menggandeng lengan Pino. "Mana ada simpanan jalannya terang-terangan begini. Simpanan tuh jalannya tengah malem dong, ke kelab, ke hotel. Kayak yang lo jalanin selama jadi simpanan Sony."
"Bangsat! Lo..."
Deana memegang tangan Reta yang sudah terangkat siap untuk menamparnya. "Lo pikir semudah itu buat nyakitin gue? Nggak akan bisa tangan kotor lo ini nyentuh kulit gue. Jangan mentang-mentang lo senior di kampus, lo jadi seenaknya. Gue bisa bikin lo di depak dari sana. Mau coba?"