"Kamu tunggu di sini sampai acara selesai." ujar Pino menurunkan Deana di atas ranjang.
Deana mengerjap beberapa kali untuk mencerna maksud dari perkataan Pino sebelum suara pintu tertutup dan terkunci menyentaknya.
"ABANG!"
Pino menghela napas dan melonggarkan dasinya.
"Sial. Kenapa Deana selalu saja menguji kesabaranku dengan kepolosannya itu?"
Menghadapi Deana benar-benar harus dengan stok sabar yang super tebal. Kalau stok sabar kalian tipis, sudah dipastikan sekali berurusan dengan gadis bengal itu akan segera habis.
Pino menekan tombol lift untuk ke bawah dan langsung menuju ruang VVIP 1.
Saat di dalam lift, Pino menghubungi sekretarisnya dan meminta sesuatu sebelum Pino keluar dari dalam lift dengan perasaan sedikit lega.
Tamu Pino sudah menunggu di sana dengan istrinya. Pino tersenyum hangat menyambut sepasang suami istri itu.