"De, lo nanti ikut acara amal kampus kan?"
Deana yang sedang memakan makan siangnya mendongak menatap Lala yang bertanya.
"Ikut. Lo panitia kan?"
Lala mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Deana.
Mereka tengah menikmati makan siang di kantin kampus. Kebetulan hari ini jadwal mereka sama dan padat. Hanya kemarin Deana yang tidak sekelas dengan sahabatnya karena gadis itu terlambat saat mengambil mata kuliah satu itu.
"Katanya ada anak kedokteran yang bakal nyumbangin suara. Gila nggak, dia dulu pernah jadi saingan beratnya Sony buat dapetin gelar most wanted. Tapi karena dia mendadak hilang, akhirnya Sony deh yang di agung-agungkan. Bahkan ya, menurut gue si Sony itu biasa aja deh."
Deana memutar bola mata kesal. Mendengar nama Sony entah kenapa membuat moodnya rusak.
Sony dan taruhannya atas diri Deana membuat gadis itu tidak akan dengan mudah menerima Sony sebagai teman.
