Di dalam ruang persalinan.
Arta menggenggam tangan Syabil dengan bibir yang tidak pernah berhenti mengucapkan nama Tuhan.
Istrinya tengah berjuang antara hidup dan mati. Dokter Vivi menyuruh beberapa perawat untuk segera bersiap karena Syabil sudah pembukaan ke 10.
Sudah sejam berlalu sejak mereka memasuki ruang persalinan ini. Dan baru sekarang Syabil bisa sedikit tenang karena sakitnya berangsur berkurang.
Syabil mengambil napas dan membuangnya pelan-pelan sesuai perintah dokter Vivi.
"Arta berdo'a ya, semoga dedek nya cepat keluar."
Arta mengangguk mendengar ucapan Syaina.
Ya, Syaina ikut ke dalam. Mereka berdiri di masing-masing sisi Syabil. Sedangkan Cecil, Bara dan anak-anaknya menunggu di luar. Darka bahkan sudah tertidur dalam pelukan Bara. Sementara Deni berjalan mondar-mandir di depan pintu persalinan.