Usai berbincang dengan Bara dan Cecil hingga pukul 9 malam, Arta merasa mengantuk begitupun dengan orangtuanya.
Mereka menyudahi perbincangan malam ini dan bergegas untuk istirahat. Tadi juga Bara sudah menjelaskan kalau surat-surat pemindahan nama pemilik sudah diurus olehnya dan Iko yang tadi pagi sempat pergi bersama.
Arta tidak tahu lagi harus membalas dengan apa kebaikan dan rasa sayang kedua orangtuanya. Yang Arta bisa saat ini hanyalah mendoakan keduanya untuk terus sehat dan panjang umur agar selalu bisa berkumpul dengan keluarga mereka.
Arta tersenyum saat membuka pintu kamar. Syabil belum tidur rupanya. Istrinya itu tengah duduk di atas ranjang dengan menyandar di kepala ranjang sambil memegang ponsel.
Syabil menoleh dan tersenyum saat Arta mendekat ke arahnya.
"Nonton apa?" tanya Arta dan ikut duduk di samping Syabil.