Syabil menaiki tangga menuju kamarnya dengan senyuman geli.
"Yaahh, tidur nih?" tanya Syabil pada diri sendiri saat melihat Arta.
Syabil mendekati Arta. Suaminya itu sudah memejamkan mata dan napasnya terdengar teratur.
"Kak?"
Syabil menoleh pada pintu kamarnya yang baru saja ia tutup. Suara Syaina terdengar.
"Ya, Ma?" tanya Syabil saat dirinya kembali membuka pintu.
"Ayo makan malam."
Syabil melirik jam di dinding kamarnya. Sudah pukul 7 malam.
"Iya, Ma. Abil bangunin bang Arta dulu."
"Eh? Tidur ya? Apa nggak ganggu nanti? Kasihan."
Syabil menggeleng. "Mama duluan aja ke bawah."
Syaina mengangguk dan berlalu menuju tangga. Syabil kembali mendekati ranjang. Gadis itu duduk di tepi ranjang di dekat Arta berbaring.
"Bang."
Syabil mengelus lengan Arta sambil memperhatikan dengan lekat wajah tenang Arta saat tidur begini.
"Abang."