Arta masih menindih tubuh Syabil. Bibir mereka kembali bertautan setelah tadi sempat terlepas untuk menghirup oksigen.
"Aku suka ini." bisik Arta saat ciumannya turun ke belahan dada Syabil.
Syabil mendesah lirih kala bibir Arta sengaja bermain-main di belahan dadanya. Sambil membusungkan dada, Syabil semakin menekan tengkuk Arta.
"Mau di sofahh..." ujar Syabil disela desahannya.
Arta bangkit dan membawa Syabil ke dalam gendongannya. Mereka berjalan ke arah sofa di sudut kamar apartemen Arta.
Dengan tidak sabaran Syabil melepaskan pakaian yang dikenakannya. Arta memperhatikan sang istri yang kini duduk di atas pangkuannya.
Arta menyandarkan punggungnya dengan senyum manisnya kala menatap Syabil dengan ekspresi menggemaskan.
"Panas." ujar Syabil sembari mengipasi wajahnya dengan kedua tangannya.
"AC-nya mati, bang?" tanyanya melihat AC yang menempel di dinding.
"Hidup kok."