Arta mengerang karena Syabil selalu tahu kelemahannya. Sedikit mendorong tubuh Syabil dari atas tubuhnya, Arta beranjak berdiri dari atas ranjang.
Syabil terpaku menatap punggung lebar Arta yang kini berjalan ke arah lemari dan mengenakan pakaiannya.
"Bang..."
Suara Syabil terdengar tercekat. Arta jelas sudsh menolaknya. Bahkan suaminya itu pergi tanpa menoleh lagi padanya.
Syabil menangis. Lagi.
Dikuncinya pintu kamar agar tidak ada yang bisa masuk dan melihat keadaan mengenaskannya.
Arta menuruni tangga dengan tangan terkepal dan rahang mengeras. Arta sempat berpikir bahwa ini hukuman untuk Syabil karena sudah mengkhianatinya. Padahal Arta sudah sangat setia. Arta berkorban selama ini. Bolak-balik Indonesia ke China demi bertemu dengan Syabil. Tapi gadis itu malah melirik pria lain.
"Bangsat!" desis Arta saat dirinya sudah duduk di dalam mobil.
Ponsel Arta berdering. Panggilan masuk dari Dito.