Bara mengetuk pintu ruangan Arta yang sedikit terbuka kemudian melongokkan kepalanya ke dalam melihat sang putra yang kini tampak menekuni komputer di depannya.
"Bang, makan siang di rumah apa di mana?" tanya Bara.
Arta mengangkat wajahnya dan pandangannya bertemu dengan Bara. "Mau ke rumah mertua, Dad. Mas Demian balik tadi jam 10. Katanya Darka di sana juga minta ikut sama Syabil."
"Kamu bawa adikmu balik nanti. Daddy langsung pulang aja ini."
Arta mengangguk. "Oke, Dad."
Setelahnya Bara berlalu sambil menutup pintu ruangan Arta.
Arta melirik jam di komputernya. Sudah pukul 12 siang. Menghela napas, Arta mematikan komputer dan beranjak dari kursi kebanggaannya.
Diraihnya ponsel dan kunci mobil untuk segera keluar dari ruangannya dan pergi menuju rumah mertuanya.
Arta tiba di lobi saat dering telponnya terdengar.
"Halo?"
"..."
"Gue nggak ada urusan sama lo."
"..."