Syabil merasakan deg-degan. Dengan patuh istri Arta itu mengikuti semua yang dokter Vivi katakan.
Dokter Vivi memeriksa tekanan darah Syabil, detak jantung, tingkat pernapasan dan semua pemeriksaan fisik lengkap.
Syabil yang selesai diperiksa disuruh dokter Vivi untuk kembali lebih dulu ke ruangan dokter Haris.
"Gimana, Bil?"
"Gimana, Kak?"
Suara Cecil dan Syaina bertanya bersamaan. Syabil mengangkat bahunya tak tahu. Karena dokter Vivi memang belum mengatakan apapun tentang hasil tesnya.
"Belum. Tunggu hasil dari Tante Vivi. Mama sejak kapan di sini?"
"Belum lama. Papamu nelpon bilang Arta masuk rumah sakit. Kan tadi Papa lagi di kantor mertuamu."
Syabil duduk di sebelah Syaina. Sedangkan Arta tampak sudah terlelap di atas ranjang pasien karena habis di suntik oleh dokter Haris atas permintaan suami Syabil itu sendiri.