Arta dan Syabil berjalan menyusuri koridor kampus. Syabil mengatakan haus dan Arta membawanya untuk menuju kantin fakultas yang terletak di sebelah gedung fakultas.
Syabil memeluk lengan Arta sedsngkan tasnya juga dibawa oleh Arta lagi.
Banyak pasang mata yang menatap iri keduanya. Apalagi kaum hawa. Mereka iri pada Syabil yang bisa mendapatkan idola mereka di kampus. Adik tingkat Arta bahkan pada gigit jari dengan gampang mupeng menatap keduanya yang lewat di depan mereka.
Entah kenapa cewek-cewek itu selalu suka melihat cowoknya yang bawa tas mereka. Apa sebegitu inginnya mereka kalau cowok mereka ngebucin?
Kalau Arta sih memang dasarnya bucin. Seperti bucinnya Andreas dan Aris di lapak oren author.
Setibanya di kantin, Arta membawa Syabil menuju lemari minuman. Syabil memilih sendiri minumannya dan Arta hanya tersenyum saja saat sang istri dengan tidak sabar langsung membuka tutup botol dan meneguk minumannya.