Syabil berjalan mondar-mandir di depan ruang guru. Ruang BK ada di dalam sana. Syabil tidak bisa masuk untuk sekedar mengintip bagaimana Arta di dalam bersama Angga dan Pak Agus.
Dito dan Leon menyandarkan punggungnya di dinding sambil bersedekap dada.
"Parah emang si Angga." ujar Dito sambil geleng-geleng kepala.
"Udah terkontaminasi banget itu otaknya." sahut Leon dengan
Syabil menggigit bibir bawahnya. Dia tahu kalau masalah Arta kali ini sangat beresiko. Bisa-bisa cowok itu di skorsing karena sudah menghajar Angga mati-matian. Syabil saja sampai meringis saat melihat wajah babak belur milik Arta.
Benar-benar mengenaskan.
"Bil, lo seriusan nggak di apa-apain kan si jingan Angga?" tanya Dito dengan tatapan serius.
Syabil menggeleng kuat. "Untung lo dateng tadi. Gue nggak tahu apa yang bakal Angga lakuin ke gue kalo lo nggak dateng."
Dito menggeram. "Nekat banget dia. Padahal ini area sekolah."