Syabil melengkungkan punggungnya kala bibir Arta mengecup di sekitar payudaranya. Arta sengaja tidak menyentuh puncak payudara Syabil yang telah mengeras. Arta seolah menghukum Syabil dengan perlakuannya.
"Banghhh..."
Arta menahan kedua tangan Syabil di masing-masing sisi kepalanya. Syabil hampir saja ingin menahan kepala Arta dan mengarahkan bibir lelaki itu untuk mengulum puncak payudaranya yang sangat tersiksa karena dipermainkan Arta sejak tadi.
"Kamuhh sengajahhh... Ahhh..."
Arta dengan rakus langsung melahap puncak payudara Syabil. Dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Sejak dua tahun lalu dia ingin menyentuh miliknya sepenuhnya. Dan malam ini Arta mendapatkannya. Pasti Arta sudah gila kalau sampai melewatkan seinci saja lekukan tubuh istrinya.
Perlahan tangan Arta melepaskan tangan Syabil. Langsung saja tangan gadis itu meremas rambut Arta dan menekan kepala suaminya agar semakin melahap payudaranya.
"Ohhh... Yahhh..."