Arta mengerang saat dengan nakalnya jemari Syabil mengelus miliknya. Arta jelas saja sudah mengeras di bawah sana.
"Ohhh, shit." erang Arta saat Syabil perlahan menurunkan celana bokser milik Arta.
Arta berpegangan pada dinding di depannya kala Syabil bergerak turun dan berlutut di depan junior Arta.
"Sayanghhh... Ooohhh..."
Arta mengerang kala hangatnya mulut Syabil melingkupi juniornya.
"Aahh... Shit! Ini..."
Syabil masih bergerak teratur untuk memuaskan aset kesayangannya. Arta memejamkan mata dan mengepalkan kedua tangannya.
Syabil memang tahu kelemahan Arta. Sial.
"Sayanghh..."
Arta benar-benar merasa akan segera meledak hanya karena permainan mulut Syabil.
"Stopphhh..."
Arta menahan kepala Syabil yang ingin bergerak semakin agresif. Syabil ditarik oleh Arta untuk berdiri. Dikecupnya bibir Syabil dengan mesra.
"Kamu nanti masuk angin." bisik Arta dan Syabil segera melepas gaun tidurnya melewati kaki.