Arta menghela napas saat membuka pintu apartemennya. Malam ini dia ingin sekali menginap di sini. Apartemen pemberian Cecil sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke tujuh belas tahun pada lima tahun lalu. Kalau Bara kala itu memberinya hadiah mobil baru. Sedangkan Kinan dan Tomi memberinya Villa pribadi di puncak. Arta bahagia memiliki keluarga bahagia seperti keluarganya.
Arta menjatuhkan tubuhnya di atas sofa. Matanya terpejam menikmati setiap detik jarum jam yang terdengar. Arta merindukan kekasihnya, Princess Syabilah.
Gadis itu sudah dua tahun tidak pulang karena kesibukan kuliahnya di kampung halamannya, China.
Arta sangat ingin sekali bertemu dengan Syabil. Meski tiap malam mereka melihat wajah masing-masing lewat melakukan video call, tetap saja rasanya berbeda dengan bertatap muka langsung.