Beberapa bulan berlalu, kini Cecil tengah berjalan dibantu oleh Bara menyusuri kamar mereka dengan pelan. Dokter menyarankan Cecil untuk rajin-rajin bergerak agar merangsang bayinya mencari posisi yang pas untuk lahiran nanti.
Bayi Cecil kali ini agak bandel. Suka berputar-putar. Cecil dan Bara takut bayi mereka nanti terlilit tali pusar karena sakingnya aktif di dalam sana.
"Aduh, sakit..."
Bara langsung sigap menahan bobot tubuh istrinya. Cecil memegang perutnya dengan napas yang ngos-ngosan.
"Mashhh, nggak kuat." keluhnya saat sudah duduk di sofa dibantu oleh Bara.
Bara mencium kening istrinya dengan sayang. "Kamu kuat, Sayang. Mommy paling kuat buat anak-anak kita. Tahan sebentar lagi ya." bisik Bara menenangkan.
Cecil menyandarkan punggungnya pada dada Bara. Matanya menatap lembut perut buncitnya.
Bara melingkarkan lengannya ditubuh Cecil. Diusapnya dengan sayang perut buncit istrinya.