Arta menyandarkan punggungnya sambil mendengarkan percakapan Deana dan Pino. Sesekali Arta berdecak saat Pino dengan sialannya menggoda bocah delapan tahun itu. Bahkan Deana terlihat senang dengan godaan Pino.
"Nanti kalo Bang Pino pulang dari Jerman kita nikah." ujar Deana antusias.
Arta melotot horor menatap Deana yang duduk di sampingnya.
Buset dah, bocah ngapa yak? Batin Arta.
Suara tawa Pino di seberang sana menular ke Deana. Gadis kecil itu juga tertawa karena lelucon yang Pino lontarkan.
Lama-lama Arta seperti obat nyamuk di sini. Sesekali jari Arta menggaruk pipinya karena merasa bosan dengan posisinya sekarang.
"Dek..." bisik Arta sambil mencolek lengan Deana.
Gadis itu diam saja dan tidak berpengaruh. Bahkan Deana malah sibuk menggoda Pino balik membuat remaja di seberang sana terpingkal karena gemas.
"Kangen Bang Pino tahu!" ucap Deana sebal karena Pino menanyai apa Deana kangen padanya atau tidak.