Bel berbunyi nyaring cukup lama tanda jam sekolah sudah usai. Deana mengemasi alat tulis dan bukunya yang berada di atas meja. Teman sebangkunya yang bernama Tia sudah bersiap untuk berdiri dari kursinya. Deana bahkan tidak repot untuk mempercepat gerakannya.
"Ayo, Na."
Panggilan Deana di sekolah itu Nana. Entah siapa yang memulai. Yang jelas sejak Deana masuk di SD Nusa Bakti ini teman-teman sekelasnya sudah memanggil Nana.
"Duluan aja, aku masih beres-beres ini."
Tia akhirnya berdiri dan meninggalkan Deana. Setelah alat tulis dan bukunya masuk ke dalam tas, Deana tidak langsung berdiri. Bocah delapan tahun itu malah sibuk berpikir. Tatapan matanya lurus ke atas meja.
"Nana!"
Bahkan tidak hanya teman sekelas. Teman satu sekolah yang kenal dengan Deana juga memanggilnya Nana. Seperti Bian.