Bara dan Cecil mendengar dengan seksama apa yang dokter Vivi jelaskan di seberang telepon. Sesekali terdengar suara dokter Haris ikut menyahut dan memberi wejangan. Bara memang tidak ada rasa malu sama sekali menanyai apakah boleh bercinta sekarang dengan kondisi Cecil seperti ini?
Awalnya dokter Vivi cukup terkejut. Pasalnya Bara lebih agresif dari suaminya. Dokter Vivi kira hanya suaminya saja pria yang tidak sabaran dalam menikmati tubuh istrinya. Buktinya Bara lebih parah.
["Kalau Bu Cecil merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan segera berhenti dan cepat hubungi saya."]
Bara memutuskan sambungan telepon setelah mengatakan 'ya dan terimakasih'.
"Let's go." bisiknya membuat Cecil terkekeh.
"Di sofa aja." bisik Cecil.
"Yakin?" tanya Bara ragu karena melihat sofa yang mungkin akan membuat istrinya tidak nyaman.
"Iya, Sayang."