Berbeda dengan Deana dan kedua adik kembarnya, Arta tidak terlalu memusingkan soal oleh-oleh. Asal Oma dan Opanya selamat pergi dan pulang sudah ia syukuri.
"Oma sehat-sehat kan?"
Arta yang beberapa menit lalu pulang sekolah langsung menghampiri Kinan di dapur yang tengah membuat sesuatu bersama Cecil.
Laki-laki remaja itu memeluk Kinan dari belakang dan menumpu dagunya di pundak Kinan.
"Sehat, Bang. Kamu gimana di rumah? Masih jahilin Deana?" tanya Kinan sedikit memiringkan tubuhnya guna melihat Arta.
"Nggak kok, Oma, Abang nggak jahilin Deana lagi." Arta memang pintar berkilah membuat Cecil yang mendengarnya geleng-geleng kepala.
"Bohong, Oma! Kakak selalu dijahilin Abang sampai nangis." suara Aella membuat Arta menoleh dan melotot.