Happy Reading.
*****
"Mana Jack?" Tanpa permisi Sandra menerobos masuk ke dalam ruang rawat Alex suaminya.
Memang begitu sampai di rumah sakit mereka langsung mendapatkan penanganan masing-masing dengan cepat. Sepertinya koneksi Jack benar-benar luar biasa karena Rumah Sakit sebesar ini mengikuti perintah seorang Jack yang notabenya hanya dikenal Alex sebagai kakak angkatnya sekaligus Manager Joe.
"Sayang ... masuk-masuk bukan nanyain keadaanku kok malah nyariin Jack?" Alex memberengut cemburu. Mereka sudah tidak bertemu berbulan-bulan dan Sandra tidak menanyakan keadaan atau menyalurkan kerinduan mereka tetapi malah nanyain Jack kan bikin mood anjlok seketika.
Sandra memutar bola matanya. Masih aja cemburuan, batin Sandra. "Aku kan pengen minta penjelasan. Chameleon tu siapa? Dan kenapa culik aku?"
"Sini ...." Alex malah menarik tangan Sandra dan langsung merengkuh pinggangnya hingga terjatuh di dada Alex.
Rona merah langsung menjalar di pipi Sandra saat menyadari kedekatannya. Ya ampun istrinya masih saja menggemaskan.
"Nggak kangen aku ya? Kok malah nyariin Jack?"
"Kan tadi aku udah bilang mau ... mp ... fffffttt." Kata-kata Sandra terputus karena tiba-tiba Alex yang sudah membungkam bibirnya dengan ciuman panas.
Alex terus melumat dan sesekali menggigit bibir tipis istrinya. Demi apa pun ini waktu terlama bagi Alex tak menyentuh wanita. Dan fix Alex benar-benar sudah tak tahan.
Ditariknya Sandra semakin merapat padanya saat merasakan lidah mungil Sandra mulai membalas ciumannya.
Napas mereka sudah mulai ngos-ngosan kehabisan oksigen lalu Alex memindahkan ciumannya ke leher Sandra agar istrinya bisa bernapas. Tetapi napas Sandra makin tercekat saat tangan Alex meremas salah satu buah dadanya dari balik branya, entah kapan tangan Alex masuk ke dalam baju rawatnya itu.
"Alex .... uch ...."
"Sssttttt ...."
Alex sudah melepas baju bra Sandra dan melemparnya begitu saja ke lantai. Posisi Sandra yang sudah menduduki Alex mempermudah gerakannya.
"Aaaahhhhhh ...." Sandra mendesah keras saat Alex mengulum sebelah payudaranya dan meremas lainnya. Alex terus menjilat dan menghisapnya bergantian. Membuat Sandra hanya bisa medesah pasrah sambil menjambak rambut Alex. Berharap kenikmatan ini tak segera berhenti.
Alex lalu menyelipkan sebelah tangannya menuju kewanitaan Sandra dan terus membelainya, sambil terus menciumi dada Sandra. Sandra benar-benar sudah tak tahan sensasi double yang diberikan Alex membuatnya lupa di mana dia berada dan bagaimana keadaan Alex. Sandra menengadahkan kepalanya dan menjerit keras saat sesuatu meledak dalam dirinya mengirim sejuta kupu-kupu yang berterbangan dari perutnya. Sandra langsung roboh ke arah Alex dengan keringat yang menetes.
Itu pemicu terakhir Alex dengan susah payah Alex membuka celananya, melihat suaminya kesulitan karena kakinya yang masih cidera Sandra membantu sekaligus mengatur posisinya agar Alex dapet langsung menyatukan tubuh mereka.
"Ouch ...." Alex menggeram puas karena bisa merasakan lagi nikmatnya sarang sempit milik istrinya. Bahkan setelah memiliki anak rasanya tetap senikmat saat perawan dulu, dan mulai menggerakkan tubuh Sandra naik turun.
Sedangkan Sandra agak meringis sakit, karena ini adalah pertama kali dia ML setelah melahirkan. Apalagi miliknya tidak pernah dimasuki dalam waktu lama. Tentu saja rasanya engap dan sedikit tidak nyaman sama seperti kehilangan keprawanannya dulu.
"Al ... ex ... uh ...." Sandra yang mulai merasakan nikmat lagi mulai mendesah-desah.
"Yes ... Baby ... nikmat ... Sayang ...."
"He ... emmmm ...."
"Shit ... masih sempit ... ochh ...."
Alex makin mempercepat gerakannya saat tanpa sadar Sandra juga menggerakkan tubuhnya naik turun mengikuti irama Alex.
Alex tak mempedulikan kakinya yang berdenyut sakit bekas tertembak. Yang dia pedulikan adalah kenikmatan yang sebenar lagi akan dia rengkuh bersama istrinya, kenikmatan yang tak dirasakannya hampir 3 bulan ini. Kenikmatan yang hanya bisa diberikan oleh seorang Sandra.
"Alex ... lebih ...."
"Lebih apa Sayang?"
"Cepat ... oh ... pleaseeeeee .... Alex ... ini ... sungguh ... nikmat .... Ah ...."
Alex menggila. Dia tak peduli jika desahan mereka terdengar sampai luar ruangan, dia terus menggerakkan pinggulnya semakin cepat. Berusaha mencapai puncak dengan segera.
"Achhhhhhhhhhhhhhhhhh ...."
"Uch ...."
Mereka menjerit dan meledak bersama dan merasakan bintang-bintang kecil yang menyelimuti kebahagiaan mereka.
Sandra memeluk Alex erat seolah tak rela jika terpisah lagi.
"I love you," bisik Alex sambil mengelus punggung polos Sandra yang berkeringat.
"Love you, too," balas Sandra makin mengeratkan pelukannya di dada Alex.
Mereka saling memandang dan tersenyum bahagia sambil menunggu napas yang mulai teratur.
"ASTAGA ... APA YANG KALIAN LAKUKAN?" David yang mencari adiknya sekarang hanya bisa menatap cengo pada pasangan mesum itu. Saking kagetnya bahkan dia lupa bahwa dua orang itu masih telanjang bulat.
"SHIT!" Alex yang sadar posisi dan keadaan mereka langsung menarik selimut dan menutupi tubuh mereka berdua.
"Ada apa? Kenapa setiap datang kau selalu berteriak?" Jack tiba-tiba muncul dari belakang David.
"ASTAGA!" Jack memandang Alex dan Sandra dengan tatapan setengah kaget setengah tertawa.
"Sebaiknya kita keluar dulu nanti kami kembali," kata Jack menggiring keluar David yang masih terbengong-bengong.
"ASTAJIM ASTAJIMMMMM ADIKKU DIPERKOSAAAAAA!" teriak David dari luar.
David tidak menyaka akan melihat pemandangan semesum itu dari adiknya yang paling kecil dan polos.
Alex sialan, dia menyebarkan virus yang tidak baik untuk Sandra.
Sandra yang malu setengah mati tak berani mengangkat wajahnya dari dada Alex. Sedang Alex malah tertawa terbahak-bahak.
Mengalami situasi itu apalagi menyaksikan ekspresi kakak iparnya yang mupeng, kesal, terkejut dan campur aduk benar-benar terasa menghibur Alex.
Semoga kebahagiaaan ini untuk selamanya.
****
TAMAT