Chereads / To infinity and Beyond / Chapter 38 - SI MEMBOSANKAN YANG MENARIK (2)

Chapter 38 - SI MEMBOSANKAN YANG MENARIK (2)

Hari ini Alaska bertekad untuk bisa lebih mengendalikan diri. Dia tidak boleh menjadi emosional seperti kemarin meski semenyebalkan apapun Kala karena dia membutuhkan pria itu untuk mengorek informasi yang dia butuhkan. Informasi itu tidak akan pernah berhasil dia dapatkan jika dia terus menerus membiarkan dirinya bersikap kekanak-kanakan.

Sesungguhnya hal itu pula lah yang sedikit mengusikpian Alaska, sikapnya yang selalu berubah kekanak-kanakan setiap kali berhadapan dengan pria meyebalkan yang sesungguhnya terlarang baginya itu. Alaska merasa setiap tindakan dan perkataan Kala sangat mengganggu. Disetiap perbincang mereka, Kala selalu hasil menyentil ego Alaska atau menyinggung perasaannya. Tidak pernah sesuatu diantara dua hal tersebut. Kala tidak seperti Kama.

Kama selalu membuat Alaska merasa nyaman dan di setiap perbincangan yang mereka miliki, Kama trasa tidak asing. Berbincang dengan kama seperti berbincang dengan saudara laki-lakinya. Tidak pernah ada perbincangan yang membuat urat tegang, tidak pernah ada kiasan-kiasan yang menantang. Kama selalu membuat Alaska merasa berada di dalam zona yang dia kenal.

Alaska mendesah ketika dia mengingat Kama karena semanis apapun persahabatan yang dia miliki dengan kama tidak membuat hal itu mengubah kenyataan bahwa laki-laki idamannya itu tidak pernah memilihnya. Seperti yang Alaska rasakan, kama pun merasakan hal yang sama yaitu Alaska terasa seperti saudara perempuannya. Hanya saja bedanya Alaska menganggap hal tersebut sebagai romantisme yang manis sedangkan Kama tidak pernah menganggap lebih dari makna hargiah dari pernyataan tersebut. Alaska adalah saudara perempuan Kama yang tidk pernah dia miliki.

Alaska menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras, berharap semua pikirian tentang Kamandanu Adi dapat leyap dalam sekejap mata. Dia ingin fokus pada Kala dan segala misteri yang mengikuti pria itu. Dengan ketetapan dan ketugahan hati, hari ini Alaska memulai percakapan via Whatsapp mereka dan berharap dia tidak mengacaukannya seperti kemarin.

Alaska:

What's up?

Tidak ada balasan. 30 menit kemudian masih belum ada balasan. Sampai akhirnya ketika Alaska mulai lupa bahwa dia telah mengirimkan pesan pada Kala dan memfokuskan perhatiannya pada tumpukan pekerjaan yang sudah menunggu, sebuah pesan balasan dari pria itu muncul.

Kala:

To what i owe this massage from the boring Alaska?

See? Laki-laki ini dan lidahnya yang selalu mampu mengkonvrontasi Alaska. Mendorongnya keujung kesabaran dan selalu membuat Alaska terjun bebas kedalam jurang amarah dan akhirnya meledak-ledak. Namun, kali ini Alaska sudah bertekad. Dia sudah bertekad akan menelan egonya dan mengikuti pola permainan pria berbahaya ini.

Alaska:

Mungkin karena akhirnya ada seorang malaikat yang mendengar doa-doa mu karena sepertinya kamu kemarin begitu putus asa ingin mencari-cari alasan untuk memulai percakapan dengan ku

Kala:

(Sebuah emoticon tertawa) aku lagi work out. Kamu?

Alaska:

Di hari dan jam kerjaa? kamu pengangguran? Kalau aku si lagi kerja.

Kala:

Nope! Aku bukan pengangguran. Bisa dibilang lagi cuti. Anyway aku penasaran seperti apa kamu saat kerja? Apa se seksi yang aku bayangkan?

Alaska:

You better clean your dirty mind, perv!

Kala:

Hahaha

Sebuah kegagalan lain bagi Alaska dan kemenangan bagi Kala.

Satu kali mengalami kekalahan berarti itu tandanya kamu sudah berusaha, dua kali mengalami kekalah itu tandanya kamu harus lebih belajar. Jika tiga kali mengalami kekalahan berturut-turut itu namanya kebodohan, dan Alaska bukan seorang wanita bodoh. Meski dia tidk sebrilin ketiga saudara laki-lakinya, namun Alaska masih tergolong pintar dan dia meyakini bahwa kepintarannya inilah yng menjadi daya tarik terkuatnya. Oleh karena itu, hari ini Alaska tidak berniat untuk Kalah.

Seperti yang diharapkan Alaska, Kala mengirim pesan terlebih dahulu hari ini.

Kala:

Pepsi atau cola?

Alaska:

Pagi. Orang yang memiliki intelektual dan kesopanan seharusnya mengucap salam atau menyapa terlebih dahulu terlebih lagi kepada orang yang tidak begitu dikenal.

Kala:

(Emoticon tertwa) aku kira kita suduh cukup mengenal. Seingatku kamu menyapa dengan "what's up?" Kemarin.

Alaska menggigit bibrinya. Crap! Batinnya. Bagaimana dia bisa lupa, kemarin dia menggunakan prasa itu untuk menyapa si menyebalkan Kala. Cepat-cepat dia mencari pengalihan untuk mengubah posisi. Dia tidak boleh menjadi pihak yang terintimidasi kali ini.

Alaska:

Karena kamu menyapaku dengan sapaan seperti itu dua hari yang lalau. Tapi bukan berarti kita sudah cukup dekat untuk mengirimkan pesan-pesan aneh yang bunyinya seperti sebuah public survey.

Kala:

(Sebuah emoticon wajah datar) boring

Alaska:

Karena bukan salah satu dari groupies yang berkewajiban membuat mu tertarik.

Kala:

Mau bergabung dengan mereka?

Alaska:

Apakah kamu begitu menginginkan aku bergabung?

Kala:

Whatever..

Alaska tersenyum ketika membaca balasan Kala dilayar ponselnya. Sebuah kemenangan buat Alaska, kemenanga yang terasa begitu manis.

Dan pertempuran dunia maya anatara Kala Carvalho dan Alaska Dahayu pun tidak berhenti di hari kamis kemarin. Pada hari jumat, ketika Alaska sedang makan siang bersama Selfi di McD, sebuah pesan singkat dari Kala muncul dilayar ponselnya lagi. Tanpa sadar, Alaska tersenyum ketika membaca pesan tersebut. Selfi melihat sahabatnya itu tersenyum sambil melirik kearah ponsel yang diletakan disamping nampan berisi satu porsi paket panas 1 dan segelas lemon tea. Raut wajah selfi berubah menjadi gelisah dna dalam hati dia beharap semoga pesan yang membuat Alaska tersenyum bukanlah pesan dari Kala. Namun sayangnya tidak semua harapan dapat terwujud.

Kala:

Aku baru menemukan fan account yang dibuat para groupies ku. Mau gabung?

Alaska:

Yakin itu bukan alasan mu untuk mengetahui username instagram aku? Aku tidak keberatan kok kalau kamu mau follow aku.

Setelah membalas pesan Kala, Alaska meletakkan ponselnya ketempat semula. Tanpa menyadari perubahan sikap Selfi yang duduk bersebrangan dnegannya, Alaska melanjutkan melahap makan siangnya yang sudah menunggu. Kemudian suara Selfi yang terdengar ragu kembali menyita perhatian Alaska dari makan siangnya.

"Siapa barusan, Alasci?" Tanya selfi

"Kala" jawab Alaska enteng.

"Oh." Selfi menuduk dan melanjutkan menyantap breakfast wrap miliknya. Bersikap seakan dia tidka perduli dan tidak terganggu dengan jawaban Alaska. "Ada urusan apa?" Selfi masih berusaha menjaga nada suaranya untuk terdengar netral.

Tepat ketika Alaska akan menjawab pertanyaan Selfi, sebuah pesan balasan drai kala muncul di layar ponselnya dan Alaska melupakan pertanyaan Selfi begitu saja.

Kala:

(Emoticon tertawa)

Hanya jika kamu follow aku juga.

Alaska:

Dahayu_Alaska

10 detik setelah pesannya terkirim, sebuah pemberitahuan yang berisi bahwa Kalacarvalho baru saja mengikutinya di instagram muncul dilayar ponsel Alaska. Satu menit kemudian mereka sudah saling mengikuti stau sama lain di Instagram. Lagi-lagi tanpa sadar, Alaska tesenyum ketika melihat Kala menyukai beberapa photonya.

"Earth to Alaska! Earth to Alaska!" Seru Selfi berusaha menarik perhatian Alaska dari ponsel yang sejak tadi digenggamnya.

"What? Kenapa?" Alaska gelagapan

"Kenapa senyum-senyum?"

"Nothing." Jawab Alaska singkat dan kembali menyantap makan siangnya yang sudah mulai dingin.