Perasaan Arya digandrungi kekhawatiran yang luar biasa. Matanya menatap lurus nan tajam ke layar ponsel. Panggilan telpon telah berakhir, namun dia bisa menyadari kalau Dwina sangat membutuhkan keberadaannya sekarang di dekatnya. Lekas Arya pendam emosinya. Diapun menginjak gas mobil dan meluncur ke rumah sakit dimana Dwina berada.
Saat tiba di rumah sakit, Arya langsung mendapati Dwina sedang menantinya di kursi lobi. Ekspresinya begitu kalut juga lelah. Kemarahan Arya kini hilang berganti kecemasan. Dengan langkah panjang Arya mendekat ke sisi Dwina, duduk tepat di samping perempuan itu.
Sejenak Dwina tampak sedikit terejut atas kedatangan Arya yang terbilang cepat, ya sebenarnya posisi Arya tadi memang tidak jauh dari rumah sakit ini.