Sosok Putri Anjani terlihat diam termangu di atas kursi. Sudah setengah jam lalu Arya pergi meninggalkan acara makan siang yang dia rencanakan untuk mereka berdua.
"Ya sudahlah." Putri mendelikan bahu. Belum apa-apa niat hati Putri sudah tertolak keras oleh Arya. Dia memang pantas mendapatkannya.
Arya tidak mengatakan banyak hal ketika tadi, bahkan lelaki itu hanya meneguk segelas air dingin tanpa berniat menyentuh makanan. "Bisa mulai sekarang kita nggak usah ketemu?" Seru Arya tidak berperasaan dan Putri menghargai keputusan lelaki itu.
Hari ini siang begitu terik, Putri meraih tas tangan lalu menghampiri kasir untuk membayar tagihan makanan.