Seseorang datang.
Di ruang gelap itu, di dalam ruangan di mana kamu hanya bisa mendengar suara nafasmu sendiri, dan seseorang datang.
Sang Xia tidak tahu apakah ketakutannya dikarenakan oleh ruang rahasia itu sendiri atau kemunculan orang ini. Nafasnya hampir tersendat dan pikirannya masih berat, jadi dia tidak bisa rileks sama sekali.
Bagaimanapun, yang paling dia khawatirkan adalah anaknya yang ada di dalam perut. Dia berharap tidak akan ada kesalahan dalam hal apapun.
Cahaya redup langsung menyeruak masuk. Seketika Sang Xia memejamkan mata dan berpura-pura tidak sadarkan diri. Saat ini, hatinya serasa tergantung.
Setelah orang itu masuk perlahan, pintu ruang rahasia di belakangnya tertutup perlahan, dan ruang rahasia itu kembali gelap.
Namun, orang yang masuk ke dalam memakai kacamata khusus ruangan gelap.
Dia tinggi dan kurus. Setelah pintu ruang rahasia tertutup sepenuhnya, dia berjalan perlahan ke sisi Sang Xia.